Oleh: Adjie Wahyu K (Mahasiswa IAT Semester 5)
Artikel ini mengulas salah satu karya penting intelektual muda Indonesia, Muhammad Afifuddin Dimyati, berjudul ‘Ilm al-Tafsīr: Usūluhu wa Manāhijuhu. Kitab tersebut disusun sebagai pegangan sistematis bagi mahasiswa dalam memahami disiplin tafsir. Yang menarik, Afifuddin tidak hanya menyajikan klasifikasi manhaj tafsir secara umum, tetapi juga memberi perhatian khusus pada perdebatan tafsir sains—isu yang sejak awal kemunculannya hingga era kontemporer selalu menghadirkan kontroversi.
Penulis artikel ini menyoroti objektivitas Afifuddin dalam menampilkan dua kubu besar: kelompok pro dan kelompok kontra tafsir sains. Ia memaparkan empat argumen utama pendukung tafsir sains, seperti ayat-ayat kauniyah yang dianggap membuka ruang bagi integrasi pengetahuan modern. Di sisi lain, ia juga mencatat lima kritik tajam kelompok penolak tafsir sains, terutama terkait sifat sains yang terus berubah dan kekhawatiran mereduksi kemukjizatan al-Qur’an. Setelah menghadirkan kedua pandangan, Afifuddin tidak berhenti pada dikotomi, melainkan menyusun argumen rekonsiliasi. Ia menawarkan jalan tengah dengan menerima fakta ilmiah sejauh tidak menyalahi prinsip dasar penafsiran dan tetap menjaga tujuan utama al-Qur’an sebagai petunjuk.
Sikap ini mencerminkan ketelitian sekaligus kebijaksanaan seorang mufasir. Afifuddin menampilkan wajah ilmuwan yang adil: tidak tergesa-gesa mendukung salah satu pihak, tetapi berusaha memetakan posisi yang menenangkan dan inklusif. Upaya ini memberi teladan bahwa perbedaan metodologis dalam tafsir bukanlah alasan untuk menutup dialog, melainkan kesempatan memperkaya khazanah keilmuan Islam.
Kontribusi artikel ini terletak pada sorotannya terhadap objektivitas dan moderasi Afifuddin. Dalam konteks keilmuan yang kerap diwarnai polarisasi, pendekatan rekonsiliatif semacam ini penting untuk dijadikan pijakan. Dengan begitu, studi tafsir tidak hanya berfungsi menjelaskan teks suci, tetapi juga membangun etos akademik yang toleran, kritis, dan konstruktif.
Link Dwoanload Artikel: https://www.syekhnurjati.ac.id/Jurnal/index.php/diya/article/view/18050

Tinggalkan Balasan