Dosen dan Mahasiswa Magister IAT UIN SATU Tulungagung Ikuti Simposium Internasional MANASSA XX di Jakarta

Jakarta 15-17 Oktober 2025 — Dosen dan mahasiswa Magister Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang merupakan delegasi dari Pusat Studi Al-Qur’an dan Tafsir (PSQT) UIN SATU, yakni Adrika Fithrotul Aini, M.Ag dan Ahmad Solikin, S.Ag, berhasil lolos dalam ajang bergengsi Simposium Internasional Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASSA) XX yang diselenggarakan pada 15–17 Oktober 2025 di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Karya keduanya yang berjudul “Representasi Islam dalam Naskah Warisan Intelektual Syekh Abdul Majid di Tanah Bugis” menjadi salah satu penelitian yang menarik perhatian dalam forum tersebut. Penelitian ini mengkaji khazanah naskah keislaman Nusantara, khususnya peninggalan intelektual ulama lokal di Sulawesi Selatan. Dalam paparannya, para peneliti menyoroti kontribusi Syekh Abdul Majid—seorang ulama dan intelektual dari Bone—yang meninggalkan warisan pemikiran keislaman dalam bentuk manuskrip berharga.

Melalui penelitian ini, keduanya berupaya mengungkap bagaimana nilai-nilai Islam direpresentasikan dalam teks-teks lokal Nusantara, serta bagaimana warisan keilmuan tersebut membentuk wajah Islam Indonesia yang moderat dan berakar pada budaya lokal. Kajian ini menunjukkan pentingnya pelestarian naskah sebagai sumber pengetahuan dan peradaban.

Kegiatan Simposium Internasional Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASSA) sendiri merupakan agenda ilmiah tahunan yang mempertemukan para peneliti, akademisi, dan pemerhati manuskrip dari seluruh Indonesia dan mancanegara. Tahun ini, MANASSA XX mengusung semangat kolaborasi lintas disiplin dalam upaya memperkuat riset-riset terkait naskah Nusantara serta membuka ruang bagi para peneliti muda untuk berkontribusi di ranah Nasional maupun Internasional.

Partisipasi dosen dan mahasiswa Magister IAT UIN SATU Tulungagung dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen PSQT dalam mengembangkan kajian Al-Qur’an, Tafsir, serta Keislaman yang berbasis manuskrip Nusantara. Melalui keikutsertaan di forum ilmiah seperti ini, PSQT berupaya mengokohkan peran UIN SATU sebagai pusat pengembangan keilmuan Islam yang berpijak pada tradisi lokal dan berorientasi global.

Selain sesi presentasi, para peserta juga terlibat dalam berbagai diskusi tematik seputar metodologi penelitian manuskrip, digitalisasi koleksi naskah, dan tantangan pelestarian khazanah literasi Islam klasik di era modern. Ajang ini menjadi sarana berharga untuk memperluas jejaring akademik serta membuka peluang kolaborasi riset antara UIN SATU Tulungagung dengan lembaga-lembaga penelitian lainnya, baik di dalam maupun luar negeri.

“Keikutsertaan dosen dan mahasiswa dalam forum seperti MANASSA bukan hanya bentuk apresiasi terhadap karya ilmiah mereka, tetapi juga bagian dari proses membangun tradisi riset yang kuat di lingkungan program studi  IAT,” ujar salah satu pengurus PSQT UIN SATU.

Melalui capaian ini, diharapkan semakin banyak civitas akademika UIN SATU yang terdorong untuk meneliti, menulis, dan mempublikasikan hasil kajiannya di forum-forum ilmiah bergengsi.

💚 Selamat dan sukses kepada Adrika Fithrotul Aini, M.Ag dan Ahmad Solikin, S.Ag atas prestasi dan kontribusinya dalam mengharumkan nama UIN SATU Tulungagung di kancah nasional.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *